Selasa, 16 Desember 2008

ETIKA PERAWAT ISLAM

Perawatan dapat dideskripsikan sebagai suatu tindakan, kebajikan pengaruh, suatu prinsip etis atau suatu cara hidup di dunia. Perawatan sebagai etik tidak hanya dipandang sebagai suatu revolusi dilemma etik, tetapi juga sebagai cara bagaimana seseorang saling bertingkah laku. Etik perawat dihubungkan dengan hubungan antar masyarakat dan dengan karakter serta sikap perawat terhadap orang lain, dan tidak kalah pentingnya adalah perlakuan perawat yang harus bisa berlandaskan dengan ajaran dan syariat islam.
Seorang perawat professional akan memiliki perasaan empati pada orang lain. Perawat harus bias memahami situasi yang dialami orang lain dan mencoba sebanyak mungkin memahami kehidupan dan pengalaman orang lain. Pemberi perawatan professional akan mampu melakukan perubahan pada diri sendiri dan terutama pada orang lain apalagi bila semua tindakan perawatan berlandaskan pada kode etik dan ajaran islam.
Masalah yang timbul dalam dunia kesehatan terutama pada perawat yang melakukan tindakan medis dalam merawat orang lain adalah karena tidak memiliki landasan akhlak yang diajarkan. Sehingga menimbulkan kesalan besar pada persepsi mayarakat tentangnya. Tanpa kode etik dan dasar moral, perawatan dapat dengan mudah terkikis di lingkungan yang menekankan penyembuhan tehnis dan tidak melihat seseorang dalam konteks nilai dan kehidupan tertentu. Terdapat beberapa kode untuk perawat professional yang semuanya merefleksikan autonomi (penentuan nasib diri oleh klien), kemurahan hati dengan bertindak baik, nonmaleficiency (penghindaran dari bahaya), keadilan dimaksudkan dengan memperlakukan semua secara adil, serta prinsip sekunder dari kejujuran dengan berbicara sejujurnya berdasarkan kebenaran yang ada, dan kesetiaan memegang janji dan tidak menyebarluaskan kerahasiaan klien sebagai penghormatan pada klien. Semua ini pun berkaitan erat dengan ajaran islam yang selalu memerintahkan setiap manusia untuk hidup saling menghargai dan menolong yang lainnya dalam keadaan membutuhkan pertolongan. “ tolong – menolonglah kamu dalam kebajikan, janganlah kamu tolong menolong dalam kejahatan”
Dan ayat yang menyebutkan: “Barang siapa menyelamatkan satu nyawa, maka seolah-olah ia telah menyelamatkan umat manusia seluruhnya “ QS Al-Maidah,5:32 ,
Sistem pelayanan kesehatan yang Islamai dapat tercipta bila faktor-faktor dibawah ini mendukung:
Petugas kesehatan: (baik dokter, perawat, paramedic, petugas-petugas maupun bagian administrasi)
- berakhlak dan berprilaku islami
- ramah ( senyum sebagian dari iman)
- memiliki sifat yang memenuhi 4 konsep akhlak dalam islam : yaitu farirnest (adil), accountabilitas/amanah (bertanggung jawab), transparency ( jujur), concistent (istiqamah)}
- dapat menahan hawa nafsunya
- menolong berdasarkan atas habluminannas dan habluminnAllah.
- Sebisa mungkin/ diusahakan agar dokter atau perawat memeriksa dan merawat pasien yang sudah baligh sesama jenis ( laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, kecuali anak-anak yang belum mengerti)
Berdasarkan yang tertera dalam Al- Quran
Surat An-nur ayat 30-31:
Ayat 30: “katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman”hendaklah mereka menahan pandangannyadan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adlah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.””
Ayat ke 31:“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘ hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya. Dan hendaklah mereka meutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau putra2 mereka, atau putra2 suami mereka, atau sudara laki2 mereka, atau putra2 saudara laki2 mereka, atau putra2 saudara perempuan mereka, atau wanita2 islam, atau budak2 yang mereka miliki, atau pelayan2 laki2 yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak2 yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orant yang beriman supaya kamu beruntung.”

1 komentar: